Hal ini terungkap dari postingan salah satu mantan pegawai Musk di situs tanya jawab Quora, bernama Josh Boehm. Di situs tersebut, dia menjawab pertanyaan 'Seperti apa rasanya bekerja di perusahaan Elon Musk?'.
"Saya biasa bekerja 12 jam lebih per hari dan banyak karyawan lain melakukan hal sama sehingga banyak yang menginap di kantor," tulis Boehm yang dulu bekerja di SpaceX.
Para karyawan Musk bahkan punya ungkapan, 'kalian adalah sopir budak kalian sendiri', untuk menggambarkan betapa mereka harus bekerja dalam waktu panjang di luar jam bekerja orang normal.
"Kami kerap melontarkan candaan menyindir seperti, 'Oh Anda pekerja paruh waktu ya?,' kepada orang-orang yang pulang 'cepat' sekitar jam 7 malam," ungkapnya.
Sebutan pekerja paruh waktu mereka tujukan bagi mereka yang 'hanya' bekerja 50-60 jam per minggu. Ya, para pegawai Musk bekerja lebih dari 60 jam selama sepekan.
Meski bebannya berat seperti bekerja rodi, Boehm mengatakan kultur bekerja semacam ini justru datang sendiri dari para pekerjanya, bukan karena keharusan dan tekanan dari Musk.
Kemungkinan karena anak buahnya melihat sendiri bagaimana gila kerjanya seorang Musk. Dan pria yang kerap dijuluki Iron Man di dunia nyata ini menghargai kultur tersebut dalam kesuksesannya saat ini.
Boehm sendiri mengaku pengalaman bekerjanya selama di SpaceX telah banyak menggemblengnya menjadi pekerja yang tahan banting.
"Saya diberi tanggung jawab dan kebebasan lebih di SpaceX, dibandingkan perusahaan lain yang pernah saya singgahi. Ini menjadi pengalaman tak ternilai yang berguna ketika saya mendirikan startup sendiri setelah keluar dari SpaceX," tutupnya.
(rns/afr)
-----
dari artikel detikinet
1 Comments :
Wow.. Aku kira2 cocok ga Ya di Elon Musk